Sebelum dibudidayakan, jangkrik kerap hidup di rumpun rerumputan, di hutan, dan kawasan persawahan. Saya akan bercerita tentang 10 fakta jangkrik di Indonesia.
Kini, pada perkembangannya, ada dua jenis jangkrik yang dibudidayakan, yakni jangkrik alam dan kalung. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara budidaya jangkrik sehingga banyak juga yang menjadikan jangkrik sebagai hewan aduan.
Yuk cek satu persatu..
1. Bentuk Fisik Beruas -Ruas
Bentuk fisik jangkrik serupa dengan bentuk fisik serangga lainnya. Badannya beruas-ruas dan memiliki beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut yakni, kepala, dada, dan perut. Letak perut jangkrik ada di tubuh bagian belakang. Kaki jangkrik berjumlah tiga pasang. Kaki bagian belakangnya terlihat lebih kecil daripada kaki bagian depan. Organ mata, antenna, dan gigi taring terletak di kepala jangkrik.
2. Morfologi Unik Pada Mata
Keunikan morfologi jangkrik terdapat matanya. Jumlah mata jangkrik sangat banyak sehingga disebut mata majemuk. Mata majemuk jangkrik hanya berfungsi pada malam hari, sementara pada siang hari tidak berfungsi dengan baik. Di antara mata dan abdomen terdapat dada yang menjadi tempat melekatnya kedua sayap. Itulah sebabnya, dada pada jangkrik terbagi menjadi dua bagian, yaitu dada kanan dan kiri sebagai tempatnya sayap kanan dan kiri.
Nah, sayap kanan dan kiri tersebut, masing-masing memiliki sayap luar dan dalam. Saat jangkrik terbang, sayap dalam difungsikan dengan baik. Sementara sayap luar berguna untuk melindungi keberadaan sayap dalam.
Beralih ke bagian abdomen atau perut jangkrik yang menjadi tempat beberapa organ luar lainnya, seperti cerci, spirakel, dan ovipositor. Khusus ovipositor, hanya jangkrik betina yang memiliki. Fungsi ovipositor ini yakni sebagai tempat keluar masuknya telur jangkrik. Untuk menanggapi rangsangan dari luar, jangkrik menggunakan cerci. Benda ini tepatnya terletak di ruas kesebelas perut jangkrik.
Jangkrik bernafas dengan memanfaatkan spirakel. Spirakel ini ada di ruas kedua sampai ruas kedelapan. Peran spirakel bagi jangkrik sangat penting karena organ inilah yang menghubungkan dengan trakea. Spirakel mempunyai fungsi yang sama seperti hidung pada manusia.
Beberapa organ pada jangkrik memiliki perbedaan yang dipengaruhi oleh jenis kelamin jangkrik. Misalnya, alat reproduksi, pada jangkrik betina berupa ovarium. Ovarium tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu indung telur, saluran telur, sel folikel, sel germanium, oosit, dan spermateka. Sementara itu, pada jangkrik jantan, alat kelaminnya berupa vas differentia, seminal vesikal, dan ductus ejakulatori.
5. Sistem Pernafasan Jangkrik Tidak Hanya Trakea
Sistem pernafasan jangkrik terdiri dari spirakel, trakea, dan trakeola. Seperti halnya hidung, spirakel terletak di luar tubuh. Bentuknya menyerupai lubang kecil yang menghubungkan langsung ke trakea. Spirakel akan membuka jika karbondioksida memenuhi ruang tubuh jangkrik. Saat itu, karbondioksida akan keluar melalui spirakel. Kemudian, terjadilah pertukaran udara, yaitu oksigen masuk ke dalam tubuh jangkrik.
Sama seperti sirkulasi pernafasan pada manusia, oksigen yang masuk akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalu aliran darah. Darah tersebut merupakan darah yang terletak di trakeola. Trakeola adalah cabang-cabang dari trakea yang memang difungsikan untuk tempat mengalirnya oksigen.
6. Sistem Pencernaan Jangkrik Mengandung Saliva
Jangkrik mempunyai sistem pencernaan yang terdiri diri dari mulut, kelenjar saliva, dan kanal elementary. Saliva ini adalah air liur, manusia dan mamalia lain juga punya. Makanan yang masuk akan dipotong oleh mulut jangkrik. Kemudian dikunyah dan digigit menggunakan rahang.
Tahap penguraian dilakukan oleh kelenjar saliva dan mendapatkan dorongan masuk ke esophagus. Dari esophagus, makanan menuju tembolok. Sama seperti unggas, tembolok pada jangkrik juga berguna untuk menyimpan cadangan makanan sebelum dicerna.
Makanan yang telah dicerna dan masuk ke dalam perut akan dicerna lebih halus lagi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim tersebut yakni, amilase, maltase, invertase, tryptase, dan lipase. Setelah itu, makanan diserap oleh haemocoel menjadi sari-sari makanan, lalu disebarkan ke seluruh tubuh jangkrik.
7. Kotoran Jangkrik Namanya Pelet Kering
Masih Tentang Sistem Pencernaan jangkrik. Bagaimana dengan makanan yang tidak bisa dicerna? Jangkrik memiliki organ yang dinamakan hindgut. Organ ini mengubah makanan menjadi pelet kering yang akhirnya keluar melalui lubang anus. Pelet kering inilah yang disebut kotoran jangkrik.
8.Karakter Jangkrik : Suka Menyendiri
Jangkrik merupakan hewan jenis serangga yang biasa hidup di pekarangan, rerumputan, dan rimbun daun-daun. Jangkrik tidak hidup berkelompok. Ia cenderung mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Lipatan daun dan bongkahan tanah merupakan dua tempat favorit untuk persembunyian jangkrik.
Daerah bersuhu sedang menjadi habitat hidup para jangkrik sehingga ketika dalam kandang budidaya, suhunya tidak boleh dingin. Suhu dingin akan mengakibatkan kematian pada jangkrik. Sementara itu, daerah atau tempat yang terlalu panas berpotensi membuat jangkrik memakan sesamanya atau kanibalisme. Mengapa demikian? Karena saat itu jangkrik kekurangan makanan berkadar air tinggi.
9. Normalnya Mereka Mencari Makan di Malam Hari
Biasanya, jangkrik mencari makan di malam hari. Namun kebiasaan ini berubah ketika jangkrik hidup dalam proses budidaya. Selama di kandang budidaya, jangkrik akan mencari makan sepanjang siang dan malam
Kadang-kadang beberapa ekor jangkrik didapatkan sedang makan dalam kondisi tidur. Jangkrik mengeluarkan kotorannya setiap kali selesai mencerna makanan. Itulah sebabnya, kotoran jangkrik sangat melimpah dan harus dibersihkan setiap hari.
Jangkrik berkomunikasi menggunakan kedua sayapnya. Mereka berbicara satu sama lainnya dengan bahasa mereka. Jika ingin menarik perhatian jangkrik betina, kedua sayap jangkrik jantan akan mengepak dan mengeluarkan bunyi seperti mengerik. Hanya jangkrik jantan yang bisa melakukan hal tersebut. Jadi, bunyi jangkrik yang sering Anda dengan itu adalah bunyi jangkrik jantan. Jangkrik jantan juga akan mengerik ketika suhu sekitar kandang sangat panas.
10. Jenis-Jenis Jangkrik
Ada dua jenis jangkrik yang dikenal di Indonesia, yaitu jangkrik kalung dan jangkrik alam.
Keduanya merupakan jangkrik budidaya. Jangkrik kalung merupakan jenis jangkrik yang paling tidak disukai oleh burung karena tekstur dagingnya keras.
Masya Allah ciptaan Allah
BalasHapus